Salah satu bentuk kepedulian PT YPTI adalah mengembangkan tradisi budaya jawa berupa alat musik gamelan. Pembuatannya pun dilakukan secara modern dengan menggunakan teknologi moldmaker khususnya mold casting. Bahannya pun sama saat membuat gamelan dengan cara tradisional yaitu logam perunggu.
Usaha ini dilatarbelakangi oleh rasa keprihatinan Ngarsa Dalem Sri Sultan HB X, atas matinya industri tempa gamelan perunggu yang ada di Yogyakarta. Bertepatan dengan kunjungan beliau di PT YPTI tahun 2016 silam, beliau melihat adanya teknologi molding. Dari itulah Sultan mendapat ide untuk menerapkan teknologi molding dalam mempermudah pembuatan gamelan perunggu. Ide Sultan ternyata sejalan dengan keinginan bapak Petrus Tedja Hapsara sebagai Direktur PT YPTI. Menindaklanjuti ide tersebut, dibentuklah tim eksperimen dengan menggandeng instansi terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Universitas Gadjah Mada, PT Sinar Teknalum, UKM rancakan dan gamelan DIY, Karawitan ISI YK, dll. dengan palaksana utama yaitu PT YPTI.
Pelaksanaan eksperimen pembuatan gamelan perunggu dengan cara cetak dimulai tahun 2017. Pembuatan tersebut dimulai dengan membuat satu rancak Saron Barung Slendro. Kemudian dilanjutkan dengan membuat cetakan/molding wilahan lainnya, mold pencon Bonang Barung, dan Bonang Penerus. Keberhasilan pembuatan mold awal ini kemudian dilanjutkan dengan pembuatan mold instrument gamelan jenis gantung baik untuk Slendro maupun Pelog. Hingga tahun 2023, pembuatan gamelan tersebut sudah diuji coba dan diproduksi.